Latest Post

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW PADA KOMPETENSI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERSDITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BELAJAR SISWAKELAS XI



PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW PADA KOMPETENSI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERSDITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA TERHADAP PENGUASAAN
KONSEP BELAJAR SISWAKELAS XI


UMP
 









Disusun oleh :

FERRY ANGGRIAWAN
(092143608)

Semester : VI E


PROGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2012
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam era industri dan informasi dewasa ini membuat situasi dunia sukar diprediksi. Pendidikan merupakan sarana utama bagi suatu negara untuk meningkatkan sumber daya manusianya mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar dan berat dalam menyampaikan SDM yang berkualitas.
Pemberlakuannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang kemudiandisempurnakan dengan Kurikulum Tingkat Satuan (KTSP) merupakan salah satu wujud upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Diberlakukannya KTSP disekolah baru-baru ini menuntut siswa untuk bersikap aktif, kreatif, inovatif dalam menanggapi setiap pelajaran yang diajarkan.
Matematika pada hakikatnya sebagai ilmu yang terstruktur dan sistematik, sebagai suatu kegiatan manusia melalui proses yang aktif, dinamis, dan generative. Matematika lebih sebagai ilmu yang mengembangkan sikap berfikir kritis, obyektif d an terbuka menjadi sangat penting untuk dimiliki peserta didik dalam menghadapi perkembangan IPTEK yang terus berkembang.
Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran metematika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Keberhasilan itu didapat dilihat dari tingkat satuan pemahaman, penguasaan, materi serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Namun dalam kenyataannya prestasi belajar matematika yang dicapai siswa masih rendah.
Dalam kurikulum KTSP ada beberapa standar kompetensi yang kemudian dijabarkan menjadi kompetensi dasar, salah satunya adalah kompetensi dasar melakukan fungsi komposisi dan fungsi invers dimana pada proses pembelajaran masih terdapat kesulitan-kesulitan untuk dapat menyelesaikan soal yang berhubugan dengan bab tersebut. Ditingkat SMA inilah siswa dituntut bisa berdiskusi dan mampu menguasai materi yang telah dibagikan.
Kompetensi dasar melakukan fungsi komposisi dan fungsi invers merupakan kompetensi dasar yang diberikan pada kelas XI SMA. Kemampuan menguasai kompetensi dasar fungsi komposisi dan fungsi invers melatih siswa untuk belajar berkelompok dan dapat memahami materi tersebut. Berdasarkan uraian diatas, penulis perlu melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw Pada Kompetensi Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Terhadap Penguasaan Konsep Belajar Terhadap Siswa Kelas XI.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dilihat beberapa permasalahan yang dapat diangkat untuk diadakannya penelitian antara lain sbb:
1.      Ada kemungkinan masih rendahnya prestasi belajar matematika siswa disebabkan oleh metode pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh guru di kelas. Kebanyakan pembelajaran masih didominasi oleh guru dan kurang melibatkan siswa secara aktif. Terkait dengan hal ini muncul pertanyaan apakah jika metode pembelajarannya diubah, maka prestasi siswa akan meningkat atau tidak. Sehingga dipandang perlu metode yang dapat membuat siswa aktif.
2.      Rendahnya prestasi belajar karena kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran dan hanya dapat mendengarkan guru berbicara didepan kelas. Oleh karena itu dapat dijadikan penelitian untuk menggunakan metode apa dalam pembelajaran.
3.      Kurang sarana dan prasarana pembelajaran guna meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar matematika. Hal ini dapat dijadikan penelitian untuk melihat apakah media dapat menunjang penerapan pembelajaran.
C. Pemilihan Masalah
Dari masalah yang telah diidentifikasi di atas, peneliti akan membatasi penelitian sebagai berikut:
1.      Terkait dengan permasalahan metode dalam proses pembelajaran yang mengedepankan keaktifan siswa. Hal ini penting mengingat pendidikan Indonesia menuntut terjadinya perubahan ke arah belajar aktif yang berpusat pada diri siswa. Oleh karena itu perlu diupayakan suatu strategi untuk penerapan metode pembelajaran yang mewujudkan keaktifan siswa.
2.       Penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini perlu dilakukan penelitian mengingat keterkaitan kehidupan sehari-hari mampu memberikan pengaruh yang kuat dalam proses belajar siswa. Atau dengan kata lain siswa dapat menguasai konsep dengan cara yang lebih mudah. Akibatnya prestasi siswa dapat meningkat.
D. Pembatasan Masalah
Dari masalah yang telah dipilih di atas, akan diteliti  mengenai pengaruh metode pembelajaran yang mengaitkan matematika dengan kehidupan sehari-hari. Selanjutnya dilakukan pembatasan-pembatasan sebagai berikut:
1.      Metode pembelajaran yang digunakan adalah Pembelajaran Matematika denga menerapkan pembelajaran kooperatif metode jigsaw.
2.      Kompetensi yang dipilih adalah fungsi kompesisi dan fungsi invers
3.      Ruang Lingkup penelitian adalah siswa SMA kelas XI

F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif metode jigsaw yang diterapkan ke siswa pada kompetensi fungsi komposisi dan fungsi invers ditinjau dari kemampuan siswa.
G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat antara lain:
1.      Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam fungsi komposisi dan fungsi invers;
2.      Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penerapan pembelajaran kooperatif metode jigsaw pada kompetensi fungsi komposisi dan fungsi invers;
3.      Sebagai salah satu tolak ukur dalam dunia pendidikan tentang penerapan pembelajaran kooperatif metode jigsaw pada kompetensi fungsi komposisi dan fungsi invers;
4.      Sebagai informasi bagi peneliti selanjutnya.
           
 

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW PADA KOMPETENSI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERSDITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BELAJAR SISWAKELAS XI



PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW PADA KOMPETENSI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERSDITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA TERHADAP PENGUASAAN
KONSEP BELAJAR SISWAKELAS XI


UMP
 









Disusun oleh :

FERRY ANGGRIAWAN
(092143608)

Semester : VI E


PROGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2012
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam era industri dan informasi dewasa ini membuat situasi dunia sukar diprediksi. Pendidikan merupakan sarana utama bagi suatu negara untuk meningkatkan sumber daya manusianya mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar dan berat dalam menyampaikan SDM yang berkualitas.
Pemberlakuannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang kemudiandisempurnakan dengan Kurikulum Tingkat Satuan (KTSP) merupakan salah satu wujud upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Diberlakukannya KTSP disekolah baru-baru ini menuntut siswa untuk bersikap aktif, kreatif, inovatif dalam menanggapi setiap pelajaran yang diajarkan.
Matematika pada hakikatnya sebagai ilmu yang terstruktur dan sistematik, sebagai suatu kegiatan manusia melalui proses yang aktif, dinamis, dan generative. Matematika lebih sebagai ilmu yang mengembangkan sikap berfikir kritis, obyektif d an terbuka menjadi sangat penting untuk dimiliki peserta didik dalam menghadapi perkembangan IPTEK yang terus berkembang.
Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran metematika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Keberhasilan itu didapat dilihat dari tingkat satuan pemahaman, penguasaan, materi serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Namun dalam kenyataannya prestasi belajar matematika yang dicapai siswa masih rendah.
Dalam kurikulum KTSP ada beberapa standar kompetensi yang kemudian dijabarkan menjadi kompetensi dasar, salah satunya adalah kompetensi dasar melakukan fungsi komposisi dan fungsi invers dimana pada proses pembelajaran masih terdapat kesulitan-kesulitan untuk dapat menyelesaikan soal yang berhubugan dengan bab tersebut. Ditingkat SMA inilah siswa dituntut bisa berdiskusi dan mampu menguasai materi yang telah dibagikan.
Kompetensi dasar melakukan fungsi komposisi dan fungsi invers merupakan kompetensi dasar yang diberikan pada kelas XI SMA. Kemampuan menguasai kompetensi dasar fungsi komposisi dan fungsi invers melatih siswa untuk belajar berkelompok dan dapat memahami materi tersebut. Berdasarkan uraian diatas, penulis perlu melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw Pada Kompetensi Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Terhadap Penguasaan Konsep Belajar Terhadap Siswa Kelas XI.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dilihat beberapa permasalahan yang dapat diangkat untuk diadakannya penelitian antara lain sbb:
1.      Ada kemungkinan masih rendahnya prestasi belajar matematika siswa disebabkan oleh metode pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh guru di kelas. Kebanyakan pembelajaran masih didominasi oleh guru dan kurang melibatkan siswa secara aktif. Terkait dengan hal ini muncul pertanyaan apakah jika metode pembelajarannya diubah, maka prestasi siswa akan meningkat atau tidak. Sehingga dipandang perlu metode yang dapat membuat siswa aktif.
2.      Rendahnya prestasi belajar karena kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran dan hanya dapat mendengarkan guru berbicara didepan kelas. Oleh karena itu dapat dijadikan penelitian untuk menggunakan metode apa dalam pembelajaran.
3.      Kurang sarana dan prasarana pembelajaran guna meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar matematika. Hal ini dapat dijadikan penelitian untuk melihat apakah media dapat menunjang penerapan pembelajaran.
C. Pemilihan Masalah
Dari masalah yang telah diidentifikasi di atas, peneliti akan membatasi penelitian sebagai berikut:
1.      Terkait dengan permasalahan metode dalam proses pembelajaran yang mengedepankan keaktifan siswa. Hal ini penting mengingat pendidikan Indonesia menuntut terjadinya perubahan ke arah belajar aktif yang berpusat pada diri siswa. Oleh karena itu perlu diupayakan suatu strategi untuk penerapan metode pembelajaran yang mewujudkan keaktifan siswa.
2.       Penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini perlu dilakukan penelitian mengingat keterkaitan kehidupan sehari-hari mampu memberikan pengaruh yang kuat dalam proses belajar siswa. Atau dengan kata lain siswa dapat menguasai konsep dengan cara yang lebih mudah. Akibatnya prestasi siswa dapat meningkat.
D. Pembatasan Masalah
Dari masalah yang telah dipilih di atas, akan diteliti  mengenai pengaruh metode pembelajaran yang mengaitkan matematika dengan kehidupan sehari-hari. Selanjutnya dilakukan pembatasan-pembatasan sebagai berikut:
1.      Metode pembelajaran yang digunakan adalah Pembelajaran Matematika denga menerapkan pembelajaran kooperatif metode jigsaw.
2.      Kompetensi yang dipilih adalah fungsi kompesisi dan fungsi invers
3.      Ruang Lingkup penelitian adalah siswa SMA kelas XI

F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif metode jigsaw yang diterapkan ke siswa pada kompetensi fungsi komposisi dan fungsi invers ditinjau dari kemampuan siswa.
G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat antara lain:
1.      Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam fungsi komposisi dan fungsi invers;
2.      Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penerapan pembelajaran kooperatif metode jigsaw pada kompetensi fungsi komposisi dan fungsi invers;
3.      Sebagai salah satu tolak ukur dalam dunia pendidikan tentang penerapan pembelajaran kooperatif metode jigsaw pada kompetensi fungsi komposisi dan fungsi invers;
4.      Sebagai informasi bagi peneliti selanjutnya.
           
 

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW PADA KOMPETENSI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERSDITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BELAJAR SISWAKELAS XI



PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW PADA KOMPETENSI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERSDITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA TERHADAP PENGUASAAN
KONSEP BELAJAR SISWAKELAS XI


UMP
 









Disusun oleh :

FERRY ANGGRIAWAN
(092143608)

Semester : VI E


PROGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2012
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam era industri dan informasi dewasa ini membuat situasi dunia sukar diprediksi. Pendidikan merupakan sarana utama bagi suatu negara untuk meningkatkan sumber daya manusianya mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar dan berat dalam menyampaikan SDM yang berkualitas.
Pemberlakuannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang kemudiandisempurnakan dengan Kurikulum Tingkat Satuan (KTSP) merupakan salah satu wujud upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Diberlakukannya KTSP disekolah baru-baru ini menuntut siswa untuk bersikap aktif, kreatif, inovatif dalam menanggapi setiap pelajaran yang diajarkan.
Matematika pada hakikatnya sebagai ilmu yang terstruktur dan sistematik, sebagai suatu kegiatan manusia melalui proses yang aktif, dinamis, dan generative. Matematika lebih sebagai ilmu yang mengembangkan sikap berfikir kritis, obyektif d an terbuka menjadi sangat penting untuk dimiliki peserta didik dalam menghadapi perkembangan IPTEK yang terus berkembang.
Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran metematika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Keberhasilan itu didapat dilihat dari tingkat satuan pemahaman, penguasaan, materi serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Namun dalam kenyataannya prestasi belajar matematika yang dicapai siswa masih rendah.
Dalam kurikulum KTSP ada beberapa standar kompetensi yang kemudian dijabarkan menjadi kompetensi dasar, salah satunya adalah kompetensi dasar melakukan fungsi komposisi dan fungsi invers dimana pada proses pembelajaran masih terdapat kesulitan-kesulitan untuk dapat menyelesaikan soal yang berhubugan dengan bab tersebut. Ditingkat SMA inilah siswa dituntut bisa berdiskusi dan mampu menguasai materi yang telah dibagikan.
Kompetensi dasar melakukan fungsi komposisi dan fungsi invers merupakan kompetensi dasar yang diberikan pada kelas XI SMA. Kemampuan menguasai kompetensi dasar fungsi komposisi dan fungsi invers melatih siswa untuk belajar berkelompok dan dapat memahami materi tersebut. Berdasarkan uraian diatas, penulis perlu melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw Pada Kompetensi Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Terhadap Penguasaan Konsep Belajar Terhadap Siswa Kelas XI.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dilihat beberapa permasalahan yang dapat diangkat untuk diadakannya penelitian antara lain sbb:
1.      Ada kemungkinan masih rendahnya prestasi belajar matematika siswa disebabkan oleh metode pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh guru di kelas. Kebanyakan pembelajaran masih didominasi oleh guru dan kurang melibatkan siswa secara aktif. Terkait dengan hal ini muncul pertanyaan apakah jika metode pembelajarannya diubah, maka prestasi siswa akan meningkat atau tidak. Sehingga dipandang perlu metode yang dapat membuat siswa aktif.
2.      Rendahnya prestasi belajar karena kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran dan hanya dapat mendengarkan guru berbicara didepan kelas. Oleh karena itu dapat dijadikan penelitian untuk menggunakan metode apa dalam pembelajaran.
3.      Kurang sarana dan prasarana pembelajaran guna meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar matematika. Hal ini dapat dijadikan penelitian untuk melihat apakah media dapat menunjang penerapan pembelajaran.
C. Pemilihan Masalah
Dari masalah yang telah diidentifikasi di atas, peneliti akan membatasi penelitian sebagai berikut:
1.      Terkait dengan permasalahan metode dalam proses pembelajaran yang mengedepankan keaktifan siswa. Hal ini penting mengingat pendidikan Indonesia menuntut terjadinya perubahan ke arah belajar aktif yang berpusat pada diri siswa. Oleh karena itu perlu diupayakan suatu strategi untuk penerapan metode pembelajaran yang mewujudkan keaktifan siswa.
2.       Penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini perlu dilakukan penelitian mengingat keterkaitan kehidupan sehari-hari mampu memberikan pengaruh yang kuat dalam proses belajar siswa. Atau dengan kata lain siswa dapat menguasai konsep dengan cara yang lebih mudah. Akibatnya prestasi siswa dapat meningkat.
D. Pembatasan Masalah
Dari masalah yang telah dipilih di atas, akan diteliti  mengenai pengaruh metode pembelajaran yang mengaitkan matematika dengan kehidupan sehari-hari. Selanjutnya dilakukan pembatasan-pembatasan sebagai berikut:
1.      Metode pembelajaran yang digunakan adalah Pembelajaran Matematika denga menerapkan pembelajaran kooperatif metode jigsaw.
2.      Kompetensi yang dipilih adalah fungsi kompesisi dan fungsi invers
3.      Ruang Lingkup penelitian adalah siswa SMA kelas XI

F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif metode jigsaw yang diterapkan ke siswa pada kompetensi fungsi komposisi dan fungsi invers ditinjau dari kemampuan siswa.
G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat antara lain:
1.      Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam fungsi komposisi dan fungsi invers;
2.      Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penerapan pembelajaran kooperatif metode jigsaw pada kompetensi fungsi komposisi dan fungsi invers;
3.      Sebagai salah satu tolak ukur dalam dunia pendidikan tentang penerapan pembelajaran kooperatif metode jigsaw pada kompetensi fungsi komposisi dan fungsi invers;
4.      Sebagai informasi bagi peneliti selanjutnya.
           
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Ferry Bawenk - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger